Mentimun memiliki nama Latin “Cucumissativus L” yang berasal dari bagian utara
India kemudian masuk ke Cina pada tahun 1882 De Condole memasukkan tanamanini ke daftar tanaman asli India. Mentimun
dimasukkan ke dalam bangsa Cucurbitales, keluarga Cucurbitaceae, dan marga
Cucumis.
Budidaya mentimun membutuhkan langkah dan perawatan ekstra, karena tanaman ini rentan terhadap
hama dan cuaca. Mentimun akan lebih bagus ditanam pada tanah yang mengandung
hara organik cukup banyak. Tekstur tanah yang baik bagi tumbuh kembang tanaman
ini berkadar liat rendah dengan pH 6-7.
Budidaya mentimun melalukan proses
memperbanyak tanaman melalui biji. Jadi dalam budidaya mentimun tersebut kita
membutuhkan benih.
Benih tersebut dituntut memiliki mutu tinggi sebab benih harus mampu
menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum. Benih bersertifikat pada
dasarnya telah lolos tes mutu benih yang meliputi: mutu genetik, mutu
fisiologik dan mutu fisik.
· Mutu
Genetik yang memiliki penampilan benih murni dari spesies atau varietas
tertentu yang menunjukangenetik dari tanaman induknya. Dengan ciri mutu benih
dan tanaman menyerupai sifat induknya .
· Mutu
fisiologik yang mencakup kemampuan daya hidup atau viabilitas benih seperti
daya kecambah dan kekuatan benih. Dengan ciri mutu fisiologik benih yakni,
kemampuan benih dalam memecah kulit benih dalam proses
perkecambahan dengan munculnya radikel dan memanjangnya hipokotil serta
kotiledon dan plumula ke atas permukaan tanah.
·
Mutu
fisik merupakan penampilan benih bila dilihat kasat mata, antara lain ukurannya
homogen, bernas, bersih dari campuran benih lain maupun dari gulma dan bebas
dari kontaminasi.
Nah,
untuk mendapatkan benih yang memiliki mutu tinggi pasti kita harus mengetahui
tipsnya.
Berikut tips mendapatkan benih yang baik
adalah dengan menyeleksi mentimun yang pangkalnya kecil namun buahnya panjang
dan besar. Biarkan buah mentimun tersebut masak dipohon. Setelah
terlihat akan membusuk petik buah tersebut dan diamkan selama satu malam.
Keesokannya buah dibelah dan dikerok bijinya. Lalu masukkan kedalam wadah yang
bersih dan biarkan kembali selama satu malam.
Setelah itu, biji mentimun di air mengalir sampai selaput yang menyelubunginya
hilang. Untuk memudahkan pengelupasan selaput, campurkan halus abu pada benih
tersebut. Pada waktu pengayakan lakukan sortasi biji. Pilih biji yang
tenggelam, tidak hanyut terbawa aliran air. Kemudian jemur biji mentimun selama
2 hari. Setelah dijemur sebaiknya biji dikemas dalam botol kaca yang bersih.
Simpan biji tersebut selama 1-2 bulan sebelum digunakan untuk menghilangkan
masa dormannya. Benih yang disimpan dengan baik bisa bertahan hingga satu
tahun.
Sehari sebelum budidaya mentimun dilakukan,
siapkan benih dengan cara direndam dalam air hangat selama 3-5 jam
kemudian letakkan di kain basah dan lembab. Setelah 15-24 jam biasanya akan
tumbuh tunas dari biji-biji tersebut, dan benih mentimun siap untuk ditanam.
Benih
mentimun umumnya akan berkecambah pada keadaan lingkungan yang mendukung.
Syarat umum yang dibutuhkan untuk pertumbuhan benih adalah; 1) adanya air yang
cukup untuk melembabkan biji, 2) suhu yang sesuia, 3) cukup oksigen, dan 4)
adanya cahaya. Selain itu juga, dalam proses perkecambahan benih tidak lepas
dari faktor-faktor yang mempengaruhi seperti faktor dalam (internal) dan faktor
luar (external). 1) Faktor dalam (internal) meliputi tingkat kematangan benih,
ukuran benih, dormansi benih, dan penghambat perkecambahan. Sementara itu, 2)
Faktor luar (external) meliputi cahaya, air, temperatur, oksigen, dan medium
tumbuh (Sutopo, 2002).
Benih mentimun yang akan ditanam sebaiknya
dipersiapkan media tanam/semai terlebih dahulu. Media semai itu berupa
campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 7:3. Sebagai tempat media
dapat menggunakan polybag atau plastik transparan dengan dilubangi untuk
drainase air. Untuk menghindari tanaman terserang hama media harus diberi
Curater .
Beberapa penyakit dan hama yang menyerang mentimu diantaranya
dikenal dengan istilah cacantal atau oteng-oteng. Hama ini menyerang daun dan bisa menyebabkan kematian pada tanaman. Selain
itu, hama yang kerap menyerang mentimun adalah ulat tanah. Hama ini biasanya
menyerang batang yang menjadi pangkal keluarnya daun atau buah.
Kedua hama ini bisa dikendalikan dengan menggunakan biopestisida yang terbuat
dari ekstrak kipait dan gadung yang dicampur dengan air kencing
kelinci.Penyakit yang menyerang budidaya mentimun adalah busuk daun, tepung
putih, antraknosa, bercak daun dan busuk buah. Penyakit ini bisa dikendalikan
secara kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan bagian tanaman yang
terkena penyakit.
Pemanenan
Mentimun mulai berbunga pada 20 hari setelah tanam dan
berbuah setelah 40 hari. Panen pertama budidaya mentimun biasanya dilakukan
setelah 75 hari. Pemanenan dilakukan secara bertahap selama 1-1,5 bulan. Panen
bisa dilakukan setiap hari, umumnya bisa dipetik 1-2 buah per tanaman.Produksi
buah mentimun yang baik bisa mencapai 30 ton per hektar. Mentimun hasil panen
harus diletakkan di tempat sejuk karena buah mentimun akan cepat kehilangan
kandungan air. Setelah dipanen, biasanya mentimun di pack dalam tempat yang
mempunyai sirkulasi udara.
No comments:
Post a Comment