Genjer atau paku rawan ialah sejenis tumbuhan rawa
yang sering dijumpai di daerah persawahan dan atau perairan yang dangkal.
Biasanya Genjer hidup berdampingan dengan yang namanya eceng gondok. Genjer
merupakan jenis tanaman yang tidak berkayu dimana tumbuh pada daera dataran
rendah populasi dari genjer sangat baik. Umumnya dimasyarakat petani untuk
menanam genjer pada lahan persawahan mereka atau bisa juga dengan menggunakan
tanah bergambut dekat rawa- rawa. Lahan bergambut banyak diteliti dan
mengandung unsur hara alamiah dari sisa - sisa pembusukan serat tanaman air.
Serat itu yang menyebabkan menjadinya pupuk biokompos yang dapat menumbuhkan
genjer. Genjer sangat diminati oleh masyarakat banyak dikarenakan kandungan
yang terdapat pada genjer yakni setiap 100 gram genjer terdapat energi 39 kkal,
protein 1,7 g, karbohidrat 7,7 g, kalsium 62 mg, posfor 33 mg serta zat besi
2,1 mg. Begitu juga pada daun dan bunganya dengan kandungan kardenolin,
flavonoida serta polifenol. Berikut ini cara budidaya genjer dengan hasil panen
menguntungkan.
Cara Budidaya Genjer
1. Pemilihan Bibit Genjer Unggulan
Dalam mendapatkan bibit tanam yang berkualitas dan
baik, tentunya genjer didapatkan dari hasil cabutan genjer yang ada di perairan
lain atau bisa juga dari mencabut beberapa tanaman muda yang ada dibagian akar
dari tanaman genjer tua. Dalam proses pemilihan bibit, pilihlah bibit genjer
yang terlihat dari luar bagus, dengan daun tidak rusak dan terhindar dari cacat
organ tubuh itu merupakan prioritas utama dalam menghasilkan panen yang
menguntungkan.
2. Pengolahan Lahan Tanam untuk Genjer
Pengelolaan lahan gambut yang akan ditanami genjer
caranya hampir sama seperti di area sawah. Sebelum ditanami genjer, bajaklah
rawa atau sawah dan dilakukan dengan memastikan ketercukupan air yang ada
dilahan yang hendak dibajak / minimal ketinggian 10-15 cm. Pastikan saluran
irigasi dengan tepat sasaran agar semua hamparan lahan terairi. begitu juga
dengan lahan rawa tidak perlu diberi pupuk karena lahan rawa gambut telah
memiliki pupuknya sendiri. Namun untuk di lahan sawah, sehari sebelum melakukan
penanaman dilakukan penaburan pupuk yang berfungsi agar pertumbuhan genjer
cepat berbunga dan menghasilkan helaian daun yang mudah daun seragam.
3. Penanam genjer di Lahan yang Siap Tanam
Jika lahan telah siap untuk ditanami, pengolahan
selanjutnya ialah tata cara menanam bibit genjer dimana dengan cara menekan
bagian akar dari genjer dengan menggunakan jempol tangan secara perlahan diatas
tanah gambut berlumpur sekitar 8-12 cm dalamnya. Jarak antar genjer sendiri
sekitar 10-15 cm dan penanaman genjer boleh secara acak. Biasanya waktu yang
bagus untuk menanam genjer pada saat sore hari di waktu 15.00 - 17.00 WIB
dimana matahari telah mulai tenggelam supaya daun genjer tidak mudah layu dan
mengurangi penguapan.
4. Perawatan Dasat Tanaman Genjer
Perawatan dasar untuk budidaya genjer sangatlah
mudah, tinggal menambahkan pupuk kandang / kompos di area lahan, pengaturan
irigasi / saluran air, penyiangan gulma penggangu. Untuk pemberian pupuk bisa
dilakukan saat usia genjer telah 20 hari dan pemberiannya dengan cara menyebar
secara bebas secara menyeluruh. Sedangkan untuk pengairan irigasi sangat penting
dijaga dan dilakukan karena tanaman genjer sangat menyukai tempat yang air
ketercukupan, jika tidak akan membuat tanaman genjer mudah layu, daun akan
menguning dan terjadinya dehidrasi. Lalu untuk penyiangan diperlukan untuk
mencegah adanya kompetisi dalam pengambilan nutrisi. Penyiangan dilakukan
dengan cara mencabut gulma sampai ke dalam akarnya.
5. Kegiatan Panen dan Pascapanen
Panen dari budidaya genjer ini dilakukan saat
mencapai 2-3 bulan. Panen genjer dilakukan dengan 2 cara yaitu memetik bagian
tangkai bunga dan bunganya ataupun mengambil batang herba serta daunnya.
kegiatan panen bisa dilakukan setiap 3 - 4 hari sekali untuk memastikan
tumbuhnya tunas batang genjer muda dan bunga genjer yang mulai kuncup ataupun
mekar. kegiatan pascapanen ialah dengan mengalihfungsikan lahan yang telah
digunakan untuk berbudidaya genjer dengan pengolahan kembali lahan.
No comments:
Post a Comment